Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index

Kriminal    
 
Jaringan Teroris
Polisi Tangkap Dua Terduga Pembantu Teroris
Sunday 30 Dec 2012 18:50:10

Ilustrasi, Penangkapan teroris.(Foto: Ist)
POSO, Berita HUKUM - Kepolisian Indonesia menangkap dua orang lagi yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi penyerangan bersenjata di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada hari Sabtu (29/12).

Kedua orang berinisial R dan S itu diduga ikut membantu menyembunyikan sejumlah orang yang tengah dicari Polisi karena terlibat dalam serangkaian kasus penembakan di wilayah tersebut.

"Mereka diduga menyembunyikan orang-orang yang masuk dalam daftar pencarian orang dari kelompok Santoso," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Suhardi Aliyus melalui pesan pendek kepada Wartawan BBC Indonesia, Andreas Nugroho.

Suhardi menduga mereka yang ditangkap itu tergabung dalam kelompok Jama'ah Anshorut Tauhid, JAT.

"Dugaannya mereka anggota kelompok tersebut," katanya.

Suhardi mengatakan penangkapan tersebut dilakukan berdasar hasil pengembangan yang dilakukan terhadap tersangka lainnya.

"Mereka ditangkap dari hasil pengembangan tersangka-tersangka lainyang ditangkap serta bukti-bukti pendukung lainnya," jelasnya.

Bantahan JAT

Jamaah Anshorut Tauhid kepada sejumlah media hari ini telah membantah keterlibatan anggota mereka dalam kasus kekerasan bersenjata di Kabupaten Poso.

"Dua orang tersebut bukan anggota JAT," kata Juru Bicara JAT, Sonhadi dalam keterangannya yang dikutip dari sejumlah media.

Ini bukan kali pertama JAT mengeluarkan bantahan terhadap tuduhan keterkaitan mereka dengan peristiwa kekerasan di Kabupaten Poso.

Pada Oktober lalu mereka juga membantah keterkaitan anggotanya dalam kasus pembunuhan terhadap dua polisi di wilayah itu.

Meski demikian Badan Intelijen Negara, BIN menduga anggota kelompok tersebut memang terlibat dalam peristiwa penyerangan pertengahan Oktober lalu.

"Mereka ini memang diduga JAT. Sementara dugaan seperti itu, tapi masih perlu didalami dulu," kata Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman beberapa waktu lalu.

Tangkap belasan orang

Untuk mengungkap kasus kekerasan bersenjata di Poso polisi telah menangkap 14 orang tersangka selama satu bulan terakhir.

Polisi saat ini masih memburu sejumlah orang lagi termasuk Santoso yang diduga menjadi otak dibelakang serangkaian kasus kekerasan di Poso dan Palu.

Santoso diduga terlibat penembakan tiga anggota Polisi di BCA Palu pada 25 Mei 2011 dan diduga memimpin pelatihan teroris di Poso.

Kasus kekerasan di Poso terus meningkat intensitasnya terutama sejak Oktober lalu saat kelompok bersenjata melakukan pembunuhan terhadap dua anggota polisi setempat.

Belakangan serangan serupa terjadi pada 20 Desember lalu dan mengakibatkan empat anggota polisi tewas karena ditembaki kelompok bersenjata.(bbc/bhc/opn)


 
Berita Terkait Jaringan Teroris
 
 
Untitled Document

 Beranda | Berita Utama | White Crime | Lingkungan | EkBis | Cyber Crime | Peradilan | Pidana | Perdata | Pledoi | Politik | Legislatif | Eksekutif | Selebriti | Pemilu | Nusantara | Internasional | ResKrim | Gaya Hidup | Opini Hukum | Profil | Editorial | Index


  Berita Terkini >>
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu
Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur
Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket
Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami
Pengemudi Mobil Plat TNI Palsu Cekcok dengan Pengendara Lain Jadi Tersangka Pasal 263 KUHP
Untitled Document

  Berita Utama >
   
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?
Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan
Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah
Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua
PKB soal AHY Sebut Hancur di Koalisi Anies: Salah Analisa, Kaget Masuk Kabinet
Sampaikan Suara yang Tak Sanggup Disuarakan, Luluk Hamidah Dukung Hak Angket Pemilu
Untitled Document

Beranda | Tentang Kami | Hubungi | Redaksi | Partners | Info Iklan | Disclaimer

Copyright2011 @ BeritaHUKUM.com
[ View Desktop Version ]